Realitas dan stereotip tentang bagaimana penuaan mempengaruhi aspek ingatan-pikiran-mental sudah terkenal: kehilangan ingatan, melambatnya pemikiran dan tidak lagi cukup waspada seperti dulu. Teh tampaknya tidak hanya mengurangi erosi tetapi memiliki dampak yang jauh lebih kuat pada perempuan daripada para lelaki. Satu studi besar melacak 4.800 orang berusia 65 atau lebih selama rata-rata delapan tahun. Skor pada pemeriksaan standar yang diberikan hingga sembilan kali setahun menunjukkan bahwa penurunan terendah terjadi pada perempuan yang mengonsumsi sekitar tiga cangkir teh sehari. Studi lain, dengan hanya di bawah 1.000 subjek perempuan China berusia 55 tahun ke atas, menyimpulkan bahwa peminum teh mempertahankan kinerja superior pada tes kognitif selama 10 tahun pelacakan.
Ada cukup banyak riset canggih dan ketat yang mencapai kesimpulan serupa: menjadikan teh sebagai bagian dari rutinitas harian adalah praktik yang sederhana dan sensitif untuk para perempuan, utamanya mereka yang paruh baya dan lebih tua. Rajin minum teh hitam efeknya seringkali kecil tetapi bertambah dalam jangka panjang.